(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Wanita dan pria yang bukan muhrim tidak
diperbolehkan untuk bersentuhan
. Berbeda halnya jika hubungan tersebut telah diikatkan dalam sebuah pernikahan yang sah, maka satu sama lain sudah dihalalkan. Berhubungan dengan pasangan secara halal sudah merupakan rejeki bagi seseorang.
Namun, jika hubungan tersebut menyimpang maka dapat mengganggu atau menghambat rejeki. Rejeki tidak melulu tentang harta dan materi. Kesempatan untuk menikah dan merasakan memiliki anak adalah rejeki yang lebih besar
Rezeki adalah urusan Allah karena Dia akan memberikan rezeki pada setiap umat tanpa pandang bulu. Hubungan intim menjadi halal jika hubungan ini telah dihalalkan dalam ikatan pernikahan suami istri. Lalu apakah rezeki yang akan didapatkan oleh pasangan suami istri?
Ketika melakukan kemesraan dengan pasangan suami atau istri, maka Allah akan memberikan rejeki bagi kita, yakni:
1. Rejeki dalam berhubungan secara halal
Hubungan suami istri yang halal adalah suatu rejeki yang luar biasa. Apabila hubungan belum disahkan dalam sebuah pernikahan, maka hubungan tersebut masih berupa larangan sehingga tidak dapat berduaan, bermesraan atau kegiatan bersama lainnya. Setelah dihalalkan maka kita tidak perlu khawatir lagi akan melanggar larangan Allah untuk tidak bersentuhan dengan lawan jenis.
2. Kenikmatan dalam hubungan suami istri
Salah satu tujuan dalam menikah adalah meneruskan keturunan. Oleh karena itu, hubungan intim adalah suatu kenikmatan yang bisa dirasakan oleh orang yang sudah menikah. Selain itu, Allah juga memberikan kenikmatan luar biasa, berupa anak, suami atau istri
yang menjadi keluarga yang harus dijaganya. Rejeki dalam jima inilah yang memberikan kenikmatan yang tidak dirasakan oleh mereka yang belum menikah.
3. Pahala dan kemuliaan atas hubungan suami istri
Mulanya, hubungan wanita dan pria yang bukan mahram adalah sebuah dosa. Tapi setelah hubungan tersebut dihalalkan dalam pernikahan, maka segala hubungan suami istri yang ditujukan untuk mengharap ridho Allah akan mendapatkan pahala. Kemuliaan juga didapatkan bagi mereka yang bermesraan karena telah melakukan hal-hal untuk menjaga hubungan pernikahan di jalan Allah. Bahkan, Allah akan melipatgandakan perbuatan baik yang berhubungan dengan kegiatan suami-istri.
Selain rejeki dalam berhubungan intim yang telah disebutkan, Allah masih akan memberikan kenikmatan lain sesuai tingkatannya. Kenikmatan itu adalah adanya anak di tengah keluarga tersebut. Kehadiran seorang anak akan melengkapi kebahagiaan di dalam keluarga. Namun, tak setiap keluarga diberkahi Allah dengan adanya buah hati. Meskipun demikian, bukan berarti kita bisa berpikir negatif pada Allah. Percayalah bahwa Allah selalu memiliki hikmah di balik setiap peristiwa. Apabila bertahun-tahun kita telah menikah tapi tidak kunjung dianugerahi seorang anak, maka berinstropeksilah. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan oleh diri kita yang belum siap menerima anak. Oleh karena itu, ketika berhubungan suami istri niatkanlah dalam hati yang bersih dan berdoa agar Allah mempercayai kita untuk mendapatkan titipan-Nya berupa anak. Syukurilah kenikmatan yang diberikan oleh Allah agar Allah menambahkan kenikmatan.
Berdasarkan penjelasan rejeki dibalik hubungan suami istri di atas, kita tahu bahwa kemesraan dapat dijadikan sebagai cara untuk menjaga hubungan suami istri. Perselisihan atau masalah kecil dalam sebuah keluarga adalah suatu hal yang biasa. Tinggal bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin dan meninggalkan keegoisan masing-masing.
Sebagai seorang muslim, baik bagi kita untuk menjalani perbuatan sesuai contoh Rasulullah dan ajaran di dalam al-Qur’an dan hadits. Rasul senantiasa menjaga pernikahannya agar tidak terjadi perpecahan dan masih dalam perlindungan Allah.
Sumber : kumpulanmisteri.com
diperbolehkan untuk bersentuhan
. Berbeda halnya jika hubungan tersebut telah diikatkan dalam sebuah pernikahan yang sah, maka satu sama lain sudah dihalalkan. Berhubungan dengan pasangan secara halal sudah merupakan rejeki bagi seseorang.
Namun, jika hubungan tersebut menyimpang maka dapat mengganggu atau menghambat rejeki. Rejeki tidak melulu tentang harta dan materi. Kesempatan untuk menikah dan merasakan memiliki anak adalah rejeki yang lebih besar
Rezeki adalah urusan Allah karena Dia akan memberikan rezeki pada setiap umat tanpa pandang bulu. Hubungan intim menjadi halal jika hubungan ini telah dihalalkan dalam ikatan pernikahan suami istri. Lalu apakah rezeki yang akan didapatkan oleh pasangan suami istri?
Ketika melakukan kemesraan dengan pasangan suami atau istri, maka Allah akan memberikan rejeki bagi kita, yakni:
1. Rejeki dalam berhubungan secara halal
Hubungan suami istri yang halal adalah suatu rejeki yang luar biasa. Apabila hubungan belum disahkan dalam sebuah pernikahan, maka hubungan tersebut masih berupa larangan sehingga tidak dapat berduaan, bermesraan atau kegiatan bersama lainnya. Setelah dihalalkan maka kita tidak perlu khawatir lagi akan melanggar larangan Allah untuk tidak bersentuhan dengan lawan jenis.
2. Kenikmatan dalam hubungan suami istri
Salah satu tujuan dalam menikah adalah meneruskan keturunan. Oleh karena itu, hubungan intim adalah suatu kenikmatan yang bisa dirasakan oleh orang yang sudah menikah. Selain itu, Allah juga memberikan kenikmatan luar biasa, berupa anak, suami atau istri
yang menjadi keluarga yang harus dijaganya. Rejeki dalam jima inilah yang memberikan kenikmatan yang tidak dirasakan oleh mereka yang belum menikah.
3. Pahala dan kemuliaan atas hubungan suami istri
Mulanya, hubungan wanita dan pria yang bukan mahram adalah sebuah dosa. Tapi setelah hubungan tersebut dihalalkan dalam pernikahan, maka segala hubungan suami istri yang ditujukan untuk mengharap ridho Allah akan mendapatkan pahala. Kemuliaan juga didapatkan bagi mereka yang bermesraan karena telah melakukan hal-hal untuk menjaga hubungan pernikahan di jalan Allah. Bahkan, Allah akan melipatgandakan perbuatan baik yang berhubungan dengan kegiatan suami-istri.
Selain rejeki dalam berhubungan intim yang telah disebutkan, Allah masih akan memberikan kenikmatan lain sesuai tingkatannya. Kenikmatan itu adalah adanya anak di tengah keluarga tersebut. Kehadiran seorang anak akan melengkapi kebahagiaan di dalam keluarga. Namun, tak setiap keluarga diberkahi Allah dengan adanya buah hati. Meskipun demikian, bukan berarti kita bisa berpikir negatif pada Allah. Percayalah bahwa Allah selalu memiliki hikmah di balik setiap peristiwa. Apabila bertahun-tahun kita telah menikah tapi tidak kunjung dianugerahi seorang anak, maka berinstropeksilah. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan oleh diri kita yang belum siap menerima anak. Oleh karena itu, ketika berhubungan suami istri niatkanlah dalam hati yang bersih dan berdoa agar Allah mempercayai kita untuk mendapatkan titipan-Nya berupa anak. Syukurilah kenikmatan yang diberikan oleh Allah agar Allah menambahkan kenikmatan.
Berdasarkan penjelasan rejeki dibalik hubungan suami istri di atas, kita tahu bahwa kemesraan dapat dijadikan sebagai cara untuk menjaga hubungan suami istri. Perselisihan atau masalah kecil dalam sebuah keluarga adalah suatu hal yang biasa. Tinggal bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin dan meninggalkan keegoisan masing-masing.
Sebagai seorang muslim, baik bagi kita untuk menjalani perbuatan sesuai contoh Rasulullah dan ajaran di dalam al-Qur’an dan hadits. Rasul senantiasa menjaga pernikahannya agar tidak terjadi perpecahan dan masih dalam perlindungan Allah.
Sumber : kumpulanmisteri.com
0 komentar:
Posting Komentar