(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Sahabat , kalau kita meminta bantuan
pada Allah, harus diketahui bahwa kita juga mempunyai peranan.
Jika Anda ingin menikah? Anda berdoa, “Ya Allah, anugerahkan hamba suami/istri yang baik,” tapi anda tak pernah berusaha mencari dan minta bantuan orang lain.
Banyak wanita/keluarganya yakin bahwa seorang wanita hanya perlu duduk manis dan menunggu lamaran, padahal tak ada orang yang tahu atau kenal wanita ini. Subhanallah. Semua orang hanya menyapa tanpa tahu si wanita ini single / ingin menikah.
Ayahnya tak pernah berbicara pada orang yang mempunyai anak lelaki, tak pernah mencari lelaki baik untuk anaknya, padahal sesungguhnya tanggung jawab sang ayah/wali untuk menikahkan anak perempuan.
Ayah/wali ini akan dianggap gagal bila tidak aktif mencari pasangan hidup untuk si perempuan. Orang bilang, “Pangeranmu sudah ditakdirkan untukmu, maka dia akan datang sendiri padamu dengan pertolongan Allah SWT.” Tapi anda tahu, mungkin juga pangeranmu ditakdirkan untuk bertemu denganmu nanti di akhirat.
Semoga Allah memberikan kita kebaikan di dunia dan akhirat. Tapi selama kita ada di sini, dan ingin menikah, berbuatlah sesuatu! Panggil Allah, minta pertolongan Allah, tapi juga aktiflah mencari pasangan hidup untuk anakmu, itu adalah tugas ayah/wali, tapi kita sering kali melupakannya.
Banyak orang yang mengeluh padaku bahwa ayah/walinya hanya menyuruh berdoa dan jangan
khawatir, “Berdoa sajalah, jodohmu akan datang.” Bisa-bisanya anda hanya menyuruh berdoa dan berdoa saja, padahal Allah telah memberikanmu kapasitas untuk berusaha, tapi anda tak menggunakannnya.
Contoh, anda ingin menyetir ke masjid tertentu, maka tak cukup anda hanya duduk di mobil dan berdoa, “Ya Allah bawa aku ke masjid itu.. Aku sudah bersedekah, membaca Qur’an, aku selalu memuja-Mu. Ya Allah, tolong bawa aku ke masjid itu.” Tak bisa. Anda harus menyalakan mesin mobil dan menyetir sendiri. Sesimpel itu.
Tapi kadang kita tak sadar bahwa kita malah melakukan kebalikannya. Kenapa? Menyetir tadi adalah contoh logis; Allah memberimu mobil, tenaga, anda sudah punya SIM, dan sudah tahu tujuannya.. Berani-beraninya kamu hanya berdiam dan menyalahkan Allah karena tidak ke masjid. Anda akan diminta pertanggungjawabannya karena hanya santai-santai dan tidak berusaha.
Tapi, kalau seseorang tidak punya tenaga, lumpuh, bergerakpun tidak bisa, lalu berdoa, ‘Ya Allah, tolonglah agar seseorang meneleponku,” karena dia tak bisa bergerak. Semoga Allah membantu orang-orang yang lumpuh dan sakit
Jadi, saudara-saudariku, kalau orang yang bergerak pun tidak bisa maka dia hanya berdoa, itu tak mengapa. Kalau ada seseorang datang, itulah bantuan dari Allah, dan kalau tidak ada yang datang, maka dia tak berdosa. Kenapa? Karena dia memang tak mempunyai kapasitas. Tapi kalau anda memiliki kapasitas, anda HARUS menggunakannya. Semoga Allah SWT memberkahi kita semua.
pada Allah, harus diketahui bahwa kita juga mempunyai peranan.
Jika Anda ingin menikah? Anda berdoa, “Ya Allah, anugerahkan hamba suami/istri yang baik,” tapi anda tak pernah berusaha mencari dan minta bantuan orang lain.
Banyak wanita/keluarganya yakin bahwa seorang wanita hanya perlu duduk manis dan menunggu lamaran, padahal tak ada orang yang tahu atau kenal wanita ini. Subhanallah. Semua orang hanya menyapa tanpa tahu si wanita ini single / ingin menikah.
Ayahnya tak pernah berbicara pada orang yang mempunyai anak lelaki, tak pernah mencari lelaki baik untuk anaknya, padahal sesungguhnya tanggung jawab sang ayah/wali untuk menikahkan anak perempuan.
Ayah/wali ini akan dianggap gagal bila tidak aktif mencari pasangan hidup untuk si perempuan. Orang bilang, “Pangeranmu sudah ditakdirkan untukmu, maka dia akan datang sendiri padamu dengan pertolongan Allah SWT.” Tapi anda tahu, mungkin juga pangeranmu ditakdirkan untuk bertemu denganmu nanti di akhirat.
Semoga Allah memberikan kita kebaikan di dunia dan akhirat. Tapi selama kita ada di sini, dan ingin menikah, berbuatlah sesuatu! Panggil Allah, minta pertolongan Allah, tapi juga aktiflah mencari pasangan hidup untuk anakmu, itu adalah tugas ayah/wali, tapi kita sering kali melupakannya.
Banyak orang yang mengeluh padaku bahwa ayah/walinya hanya menyuruh berdoa dan jangan
khawatir, “Berdoa sajalah, jodohmu akan datang.” Bisa-bisanya anda hanya menyuruh berdoa dan berdoa saja, padahal Allah telah memberikanmu kapasitas untuk berusaha, tapi anda tak menggunakannnya.
Contoh, anda ingin menyetir ke masjid tertentu, maka tak cukup anda hanya duduk di mobil dan berdoa, “Ya Allah bawa aku ke masjid itu.. Aku sudah bersedekah, membaca Qur’an, aku selalu memuja-Mu. Ya Allah, tolong bawa aku ke masjid itu.” Tak bisa. Anda harus menyalakan mesin mobil dan menyetir sendiri. Sesimpel itu.
Tapi kadang kita tak sadar bahwa kita malah melakukan kebalikannya. Kenapa? Menyetir tadi adalah contoh logis; Allah memberimu mobil, tenaga, anda sudah punya SIM, dan sudah tahu tujuannya.. Berani-beraninya kamu hanya berdiam dan menyalahkan Allah karena tidak ke masjid. Anda akan diminta pertanggungjawabannya karena hanya santai-santai dan tidak berusaha.
Tapi, kalau seseorang tidak punya tenaga, lumpuh, bergerakpun tidak bisa, lalu berdoa, ‘Ya Allah, tolonglah agar seseorang meneleponku,” karena dia tak bisa bergerak. Semoga Allah membantu orang-orang yang lumpuh dan sakit
Jadi, saudara-saudariku, kalau orang yang bergerak pun tidak bisa maka dia hanya berdoa, itu tak mengapa. Kalau ada seseorang datang, itulah bantuan dari Allah, dan kalau tidak ada yang datang, maka dia tak berdosa. Kenapa? Karena dia memang tak mempunyai kapasitas. Tapi kalau anda memiliki kapasitas, anda HARUS menggunakannya. Semoga Allah SWT memberkahi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar