(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Zina merupakan dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Ini sudah jelas tertera dalam Al Quran yang suci. Meskipun ancamannya sudah pasti neraka, masih banyak orang yang melakukan perbuatan terkutuk ini.
Tetapi tahukah bahwa ada suatu perbuatan yang lebih keji dan hina daripada melakukan zina sebanyak 30 kali?. Yaitu ghibah atau menggunjing. Perbuatan ini tanpa sadar sering kita lakukan khusunya kaum wanita, meskipun tak jarang kaum laki-laki juga sering melakukan.
Imam Al Ghazali menegaskan dalam kitab ‘Bidayah Al Hidayah’ dan menjelaskan bahwa: “Dosa menggunjing adalah lebih kejam daripada dosa karena berbuat zina yang dilakukan sebanyak 30 kali dan mendapatkan jaminan neraka. Wal ‘Iyaadzu Billah”
Berbicara tentang keburukan orang lain memang sekilas terlihat sulit dilepaskan dari kebiasaan. Seolah-olah ini merupakan pembahasan yang menarik. Apalagi jika yang digunjingkan melewati mereka, maka hati-hati para penggunjing akan bertambah puas untuk merendahkan.
Imam Nawawi rahimahullah kemudian memperjelas lagi definisi Ghibah ini dalam komentarnya:
“Ghibah adalah menceritakan tentang seseorang dengan sesuatu yang dibencinya baik badannya, agamanya, perkara dunianya, dirinya, fisiknya, perilakunya, hartanya, orang tuanya, anaknya, istrinya, pembantunya, hamba sahayanya, serbannya (penutup kepalanya), pakaiannya, gerak langkahnya, gerak gerinya, raut mukanya yang berseri atau masam, atau hal lain yang berkaitan dengan penyebutan seseorang baik dengan lafad (verbal), tanda, ataupun isyarat dengan menggunakan mata, tangan ataupun kepala”. (Al-Adzkaar: 336).
Penting untuk diketahui bahwa menggunjing merupakan perbuatan yang amat dibenci oleh Allah SWT. Melakukan ini sama saja dengan memakan daging saudaranya yang telah mati.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman. Jauhilah kebanyakan prasangka. Sesungguhnya kebanyakan parasangka itu adalah dusta dan jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah kamu suka jika salah seorang di antara kamu makan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hujurat:12).
Anas radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tatkala saya diangkat kelangit, saya melewati kumpulan orang yang memiliki kuku terbuat dari tembaga, dengannya mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri, lantas sayapun bertanya pada Jibril ‘alaihissalam: Siapakah mereka itu wahai Jibril? Beliau menjawab: “Mereka itu adalah orang-orang yang suka memakan daging manusia (menggunjing), dan suka menghina harga diri mereka”. (HR Ahmad 3/224, dan Abu Daud : 4878, shahih).
Orang yang menggunjing akan ditanya tentang kebenaran gunjingan tersebut diakhirat kelak. Sebagaimana dalam diriwayatkan dalam hadis: “Barangsiapa yang menggunjing orang lain dengan sesuatu yang orang tersebut tidak lakukan, dengan tujuan untuk mengolok-oloknya, maka Allah akan memenjarakannya dalam neraka jahannam sehingga ia mendatangkan kebenaran/bukti perkataannya tersebut”. (HR Thabarani 3/420),
Walaupun hadis ini dinilai dhoif oleh Hafidz Al-Haitsami dan Syaikh Al-Albani dari segi sanad, namun maknanya benar, dan ia pasti akan diazab sebagaimana dalam banyak hadis shohih lainnya.
Meskipun akhlak kita sudah baik, alangkah lebih bagus jika kita menebalkan keimanan dan menambah amalan yang jelas-jelas akan membawa kita menuju syurgaNya. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kita ini sudah lebih baik daripada orang lain?
Ini sudah jelas tertera dalam Al Quran yang suci. Meskipun ancamannya sudah pasti neraka, masih banyak orang yang melakukan perbuatan terkutuk ini.
Tetapi tahukah bahwa ada suatu perbuatan yang lebih keji dan hina daripada melakukan zina sebanyak 30 kali?. Yaitu ghibah atau menggunjing. Perbuatan ini tanpa sadar sering kita lakukan khusunya kaum wanita, meskipun tak jarang kaum laki-laki juga sering melakukan.
Imam Al Ghazali menegaskan dalam kitab ‘Bidayah Al Hidayah’ dan menjelaskan bahwa: “Dosa menggunjing adalah lebih kejam daripada dosa karena berbuat zina yang dilakukan sebanyak 30 kali dan mendapatkan jaminan neraka. Wal ‘Iyaadzu Billah”
Berbicara tentang keburukan orang lain memang sekilas terlihat sulit dilepaskan dari kebiasaan. Seolah-olah ini merupakan pembahasan yang menarik. Apalagi jika yang digunjingkan melewati mereka, maka hati-hati para penggunjing akan bertambah puas untuk merendahkan.
Imam Nawawi rahimahullah kemudian memperjelas lagi definisi Ghibah ini dalam komentarnya:
“Ghibah adalah menceritakan tentang seseorang dengan sesuatu yang dibencinya baik badannya, agamanya, perkara dunianya, dirinya, fisiknya, perilakunya, hartanya, orang tuanya, anaknya, istrinya, pembantunya, hamba sahayanya, serbannya (penutup kepalanya), pakaiannya, gerak langkahnya, gerak gerinya, raut mukanya yang berseri atau masam, atau hal lain yang berkaitan dengan penyebutan seseorang baik dengan lafad (verbal), tanda, ataupun isyarat dengan menggunakan mata, tangan ataupun kepala”. (Al-Adzkaar: 336).
Penting untuk diketahui bahwa menggunjing merupakan perbuatan yang amat dibenci oleh Allah SWT. Melakukan ini sama saja dengan memakan daging saudaranya yang telah mati.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman. Jauhilah kebanyakan prasangka. Sesungguhnya kebanyakan parasangka itu adalah dusta dan jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah kamu suka jika salah seorang di antara kamu makan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hujurat:12).
Anas radhiyallahu’anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tatkala saya diangkat kelangit, saya melewati kumpulan orang yang memiliki kuku terbuat dari tembaga, dengannya mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri, lantas sayapun bertanya pada Jibril ‘alaihissalam: Siapakah mereka itu wahai Jibril? Beliau menjawab: “Mereka itu adalah orang-orang yang suka memakan daging manusia (menggunjing), dan suka menghina harga diri mereka”. (HR Ahmad 3/224, dan Abu Daud : 4878, shahih).
Orang yang menggunjing akan ditanya tentang kebenaran gunjingan tersebut diakhirat kelak. Sebagaimana dalam diriwayatkan dalam hadis: “Barangsiapa yang menggunjing orang lain dengan sesuatu yang orang tersebut tidak lakukan, dengan tujuan untuk mengolok-oloknya, maka Allah akan memenjarakannya dalam neraka jahannam sehingga ia mendatangkan kebenaran/bukti perkataannya tersebut”. (HR Thabarani 3/420),
Walaupun hadis ini dinilai dhoif oleh Hafidz Al-Haitsami dan Syaikh Al-Albani dari segi sanad, namun maknanya benar, dan ia pasti akan diazab sebagaimana dalam banyak hadis shohih lainnya.
Meskipun akhlak kita sudah baik, alangkah lebih bagus jika kita menebalkan keimanan dan menambah amalan yang jelas-jelas akan membawa kita menuju syurgaNya. Tanyakan pada diri sendiri, apakah kita ini sudah lebih baik daripada orang lain?
0 komentar:
Posting Komentar