(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Sepasang suami istri harus bisa saling menjaga
hubungan agar tetap harmonis dan bertahan hingga maut yang memisahkan. Suami adalah kepala rumah tangga yang memiliki kewajiban terhadap istri maupun anak-anaknya. Sebagai seorang suami, ia harus bisa memberikan tempat yang aman, ketenangan dan sebagai tempat mengadu masalah, bermanja-manja dan juga keperluan emosi yang lain.
Sebuah riwayat menjelaskan bahwa dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan adalah perempuan solehah. Kisah suami yang begitu setia kepada istrinya dapat menjadi pelajaran bagi kita agar tetap menjaga keharmonisan keluarga.
Berikut ini adalah cerita Islami romantis suami istri.
Pernikahan ini sudah berjalan 4 tahun tapi mereka belum dikarunia anak. Hal ini membuat para tetangga berbisik-bisik, mengapa mereka belum memiliki anak.
Akhirnya, suami istri itu pergi ke satu dokter untuk melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi. Hasil pemeriksaan itu mengatakan bahwa sang istri mengalami kemandulan, sedangkan sang suami tidak ada masalah apa-apa. Mengetahui hal ini, sang suami pun mengucapkan inna lillahi wa inaa ilaihi raji’un kemudian disambung dengan Alhamdulillah. Namun, sang suami meminta pada dokter agar mengatakan jika yang mengalami masalah adalah sang suami. Benar saja, dokter itu menolak permintaan sang suami. Karena si suami terus mendesak hingga akhirnya dokter tersebut menyetujuinya. Dokter pun menyampaikan apa yang diminta oleh suami. Ia mengatakan jika sang suami mandul dan istrinya tidak ada masalah.
Selama cobaan ini, para tetangga pun tahu dan memperbincangkan kemandulan sang suami. Mereka mengatakan bahwa betapa baiknya sang istri karena sudah 9 tahun mempertahankan suami yang mandul. Hal ini membuat sang istri marah dan mengatakan pada sang suami bahwa sudah bertahun-tahun ia tahan semua omongan orang dan saat ini ia sudah tidak tahan. Ia meminta cerai pada suaminya, tapi sang suami terus menasihati agar istrinya tetap tenang. Akhirnya, sang istri memutuskan untuk bertahan satu tahun lagi.
Selama kurang dari satu tahun ini, sang istri jatuh sakit karena adanya tekanan psikologis begitu tinggi. Sang istri mengidap sakit ginjal dan beberapa hari kemudian, ia harus menjalani operasi ginjal tapi masih menunggu donatur ginjal untuknya. Saat menemani sang istri, tiba-tiba suaminya mengatakan jika ada pekerjaan di luar negeri. Hal ini membuat sang istri marah dan merasa jika suaminya bukanlah orang baik karena meninggalkan istrinya menjalani operasi sendiri. Ternyata, alasan suaminya ini agar sang suami bisa memberikan satu ginjalnya untuk sang istri. Namun, suami ini meminta agar dokter dan perawatnya untuk tidak memberitahu sang istri.
Setelah sembuh dari penyakit ini, akhirnya sang istri dapat hamil atas anugerah Allah. Sembilan bulan kemudian, lahirlah seorang anak yang semakin melengkapi kehidupannya sebagai seorang wanita. Suatu ketika, sang suami sedang bekerja dan lupa membawa buku harian yang terus dibawanya setiap hari. Akhirnya, sang istri pun melihat dan membuka buku harian tersebut. Setelah mengetahui hal tersebut, sang istri pun menangis sejadi-jadinya. Ia pun langsung menghubungi sang suami dan memohon maaf dan terus meminta maaf. Bahkan, dalam beberapa hari kemudian, ia tidak mampu memandang mata suaminya karena merasa malu dan bersalah. Namun, sang suami terus mendampingi istrinya dalam keadaan apapun dengan setia. Demikian kisah suami yang begitu setia kepada istrinya, betapa besar cinta dari sang suami untuk istrinya yang dapat kita ambil hikmah dari cerita ini.
hubungan agar tetap harmonis dan bertahan hingga maut yang memisahkan. Suami adalah kepala rumah tangga yang memiliki kewajiban terhadap istri maupun anak-anaknya. Sebagai seorang suami, ia harus bisa memberikan tempat yang aman, ketenangan dan sebagai tempat mengadu masalah, bermanja-manja dan juga keperluan emosi yang lain.
Sebuah riwayat menjelaskan bahwa dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan adalah perempuan solehah. Kisah suami yang begitu setia kepada istrinya dapat menjadi pelajaran bagi kita agar tetap menjaga keharmonisan keluarga.
Berikut ini adalah cerita Islami romantis suami istri.
Pernikahan ini sudah berjalan 4 tahun tapi mereka belum dikarunia anak. Hal ini membuat para tetangga berbisik-bisik, mengapa mereka belum memiliki anak.
Akhirnya, suami istri itu pergi ke satu dokter untuk melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi. Hasil pemeriksaan itu mengatakan bahwa sang istri mengalami kemandulan, sedangkan sang suami tidak ada masalah apa-apa. Mengetahui hal ini, sang suami pun mengucapkan inna lillahi wa inaa ilaihi raji’un kemudian disambung dengan Alhamdulillah. Namun, sang suami meminta pada dokter agar mengatakan jika yang mengalami masalah adalah sang suami. Benar saja, dokter itu menolak permintaan sang suami. Karena si suami terus mendesak hingga akhirnya dokter tersebut menyetujuinya. Dokter pun menyampaikan apa yang diminta oleh suami. Ia mengatakan jika sang suami mandul dan istrinya tidak ada masalah.
Selama cobaan ini, para tetangga pun tahu dan memperbincangkan kemandulan sang suami. Mereka mengatakan bahwa betapa baiknya sang istri karena sudah 9 tahun mempertahankan suami yang mandul. Hal ini membuat sang istri marah dan mengatakan pada sang suami bahwa sudah bertahun-tahun ia tahan semua omongan orang dan saat ini ia sudah tidak tahan. Ia meminta cerai pada suaminya, tapi sang suami terus menasihati agar istrinya tetap tenang. Akhirnya, sang istri memutuskan untuk bertahan satu tahun lagi.
Selama kurang dari satu tahun ini, sang istri jatuh sakit karena adanya tekanan psikologis begitu tinggi. Sang istri mengidap sakit ginjal dan beberapa hari kemudian, ia harus menjalani operasi ginjal tapi masih menunggu donatur ginjal untuknya. Saat menemani sang istri, tiba-tiba suaminya mengatakan jika ada pekerjaan di luar negeri. Hal ini membuat sang istri marah dan merasa jika suaminya bukanlah orang baik karena meninggalkan istrinya menjalani operasi sendiri. Ternyata, alasan suaminya ini agar sang suami bisa memberikan satu ginjalnya untuk sang istri. Namun, suami ini meminta agar dokter dan perawatnya untuk tidak memberitahu sang istri.
Setelah sembuh dari penyakit ini, akhirnya sang istri dapat hamil atas anugerah Allah. Sembilan bulan kemudian, lahirlah seorang anak yang semakin melengkapi kehidupannya sebagai seorang wanita. Suatu ketika, sang suami sedang bekerja dan lupa membawa buku harian yang terus dibawanya setiap hari. Akhirnya, sang istri pun melihat dan membuka buku harian tersebut. Setelah mengetahui hal tersebut, sang istri pun menangis sejadi-jadinya. Ia pun langsung menghubungi sang suami dan memohon maaf dan terus meminta maaf. Bahkan, dalam beberapa hari kemudian, ia tidak mampu memandang mata suaminya karena merasa malu dan bersalah. Namun, sang suami terus mendampingi istrinya dalam keadaan apapun dengan setia. Demikian kisah suami yang begitu setia kepada istrinya, betapa besar cinta dari sang suami untuk istrinya yang dapat kita ambil hikmah dari cerita ini.
0 komentar:
Posting Komentar