(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Setiap manusia memiliki postur tubuh
yang berbeda-beda. Ada orang yang bertubuh kurus, berisi dan ada pula orang yang bertubuh gemuk. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa hal. Salah satunya dari asupan makanan yang dikonsumsinya atau dari faktor keturunannya yang memang bertubuh besar.
Belakangan ini banyak orang yang bertubuh besar berusaha keras untuk menurunkan berat badannya. Hal ini disebabkan karena banyak faktor. Misalnya dari segi kesehatan dan penampilan fisik.
Namun tahukah kamu di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah SWT membenci orang-orang yang gemuk. Lantas benarkah hal tersebut ? Pasalnya mereka yang bertubuh gemuk sebenarnya juga tidak ingin memiliki tubuh seperti itu. Lalu tubuh gemuk seperti apakah yang dibenci oleh Allah SWT ? Berikut penjelasan selengkapnya.
Ternyata memang ada banyak dalil yang menunjukkan celaan bagi orang-orang gemuk karena banyak makan. Diantaranya adalah,
***Coba kita perhatikan banyak orang gemuk yang malas beribadah....
***Sebagaimana disebutkan dari Imran bin Hushain ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian masa setelahnya, kemudian generasi setelahnya. Sesungguhnya pada masa yang akan datang ada kaum yang suka berkhianat dan tidak bisa dipercaya, mereka bersaksi sebelum diminta kesaksiaannya, bernazar tapi tidak melaksanakannya, dan nampak pada mereka kegemukan”. (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638)
***Kemudian dalam riwayat lain dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sebaik-baik umatku adalah masyarakat yang aku di utus di tengah mereka (para sahabat), kemudian generasi setelahnya. Kemudian datang kaum yang suka menggemukkan badan, mereka bersaksi sebelum diminta bersaksi.” (HR. Muslim 6636 dan Ahmad 7322).
Dimana saat menyebutkan hadits ini beliau mengatakan bahwa hadits ini merupakan celaan bagi mereka yang bertubuh gemuk.
Sebab gemuk yang bukan berasal dari bawaan lahir maka penyebabnya adalah banyak makan, minum, bersantai, foya-foya, selalu tenang dan terlalu mengikuti hawa nafsu. Oleh sebab itu ia adalah hamba bagi dirinya sendiri dan bukan hamba dari Tuhannya. Sehingga orang-orang yang hidupnya seperti ini pasti akan terjerumus kepada sesuatu yang haram.
Selain itu, Allah SWT juga mencela orang-orang kafir yang hidupnya hanya makan seperti binatang. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa Allah SWT berfirman,
“Orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad:12)
Kemudian hadits lainnnya yang juga menunjukkan celaan bagi orang gemuk adalah dari Ja'ad bin Khalid, ia menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melihat orang gendut. Dan beliau pun menunjuk perutnya dan berkata :
"Andai gendut ini tidak di sini, niscaya itu lebih baik bagimu." (HR. Ahmad 15868, dan sanadnya didhaifkan Syuaib al-Arnauth).
Selanjutnya dalam hadits dari Ibnu Umar ra, disebutkan ketika ada orang bersendawa di dekat Rasulullah SAW maka beliau menegur orang tersebut. Beliau memerintahkannua agar jangan keras-keras sendawanya, sebab orang yang paling kenyang di dunia adalah dia yang paling lama laparnya di akhirat.
Dalam hadits lainnya dari Abu Hurairah diebutkan pula bahwa Rasulullah SAW menceritakan salah satu model manusia yang disiksa di hadapan seluruh makhluk, dimana kelak dihari kiamat akan di datangkan seseorang yang sangat besar dan gemuk, namun timbangannya di sisi Allah tidak seberat sayap nyamuk. Sehingga Allah SWT tidak berkenan untuk mengadakan penilaian bagi amalnya.
Lantas, bagaimanakah gemuk yang tidak tercela ?
Jika sebelumnya telah disebutkan bahwa Allah SWT membenci orang-orang yang gemuk yaitu yang banyak makannya. Maka ternyata tidak semua orang gemuk dibenci oleh Allah SWT.
Sehingga mereka yang gemuk bukan karena malas-malasan dan juga bukan karena terlalu banyak makan. Dimana ia tetap menjadi pahlawan bagi manusia dan berusaha melakukan aktivitas yang bermanfaat. Seperti yang dialami oleh Rasulullah SAW dipenghujung usianya dan beberapa sahabat lainnya.
Dari Aisyah ra disebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan witir 9 rakaat, setelah beliau mulai gemuk dan berdaging, beliau shalat 7 rakaat dan kemudian shalat 2 rakaat sambil duduk. (HR. Ahmad dan Bukhari)
Kemudian dari Hasan bin Ali ra, disebutkan bahwa "Saya bertanya pada pamannya Ibnu Abi Halah tentang ciri fisik Nabi SAW, dan Beliau mengatakan bahwa, "Rasulullah SAW orang yang badannya besar" (as-Syamail al-Muhammadiyah Turmudzi, 1/34)
Demikianlah ulasan mengenai orang gemuk yang dibenci oleh Allah SWT. Dimana gemuk yang dimaksud adalah gemuk dikarenakan kelalaiannya, terlalu banyak menikmati kenikmatan lahir, terlalu banyak makan. Sementara mereka yang gemuk namun selalu bekerja keras dan berusaha serta tidak malas-malasan bukanlah golongan orang gemuk yang dibenci oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat.
yang berbeda-beda. Ada orang yang bertubuh kurus, berisi dan ada pula orang yang bertubuh gemuk. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa hal. Salah satunya dari asupan makanan yang dikonsumsinya atau dari faktor keturunannya yang memang bertubuh besar.
Belakangan ini banyak orang yang bertubuh besar berusaha keras untuk menurunkan berat badannya. Hal ini disebabkan karena banyak faktor. Misalnya dari segi kesehatan dan penampilan fisik.
Namun tahukah kamu di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah SWT membenci orang-orang yang gemuk. Lantas benarkah hal tersebut ? Pasalnya mereka yang bertubuh gemuk sebenarnya juga tidak ingin memiliki tubuh seperti itu. Lalu tubuh gemuk seperti apakah yang dibenci oleh Allah SWT ? Berikut penjelasan selengkapnya.
Ternyata memang ada banyak dalil yang menunjukkan celaan bagi orang-orang gemuk karena banyak makan. Diantaranya adalah,
***Coba kita perhatikan banyak orang gemuk yang malas beribadah....
***Sebagaimana disebutkan dari Imran bin Hushain ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian masa setelahnya, kemudian generasi setelahnya. Sesungguhnya pada masa yang akan datang ada kaum yang suka berkhianat dan tidak bisa dipercaya, mereka bersaksi sebelum diminta kesaksiaannya, bernazar tapi tidak melaksanakannya, dan nampak pada mereka kegemukan”. (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638)
***Kemudian dalam riwayat lain dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sebaik-baik umatku adalah masyarakat yang aku di utus di tengah mereka (para sahabat), kemudian generasi setelahnya. Kemudian datang kaum yang suka menggemukkan badan, mereka bersaksi sebelum diminta bersaksi.” (HR. Muslim 6636 dan Ahmad 7322).
Dimana saat menyebutkan hadits ini beliau mengatakan bahwa hadits ini merupakan celaan bagi mereka yang bertubuh gemuk.
Sebab gemuk yang bukan berasal dari bawaan lahir maka penyebabnya adalah banyak makan, minum, bersantai, foya-foya, selalu tenang dan terlalu mengikuti hawa nafsu. Oleh sebab itu ia adalah hamba bagi dirinya sendiri dan bukan hamba dari Tuhannya. Sehingga orang-orang yang hidupnya seperti ini pasti akan terjerumus kepada sesuatu yang haram.
Selain itu, Allah SWT juga mencela orang-orang kafir yang hidupnya hanya makan seperti binatang. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa Allah SWT berfirman,
“Orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad:12)
Kemudian hadits lainnnya yang juga menunjukkan celaan bagi orang gemuk adalah dari Ja'ad bin Khalid, ia menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melihat orang gendut. Dan beliau pun menunjuk perutnya dan berkata :
"Andai gendut ini tidak di sini, niscaya itu lebih baik bagimu." (HR. Ahmad 15868, dan sanadnya didhaifkan Syuaib al-Arnauth).
Selanjutnya dalam hadits dari Ibnu Umar ra, disebutkan ketika ada orang bersendawa di dekat Rasulullah SAW maka beliau menegur orang tersebut. Beliau memerintahkannua agar jangan keras-keras sendawanya, sebab orang yang paling kenyang di dunia adalah dia yang paling lama laparnya di akhirat.
Dalam hadits lainnya dari Abu Hurairah diebutkan pula bahwa Rasulullah SAW menceritakan salah satu model manusia yang disiksa di hadapan seluruh makhluk, dimana kelak dihari kiamat akan di datangkan seseorang yang sangat besar dan gemuk, namun timbangannya di sisi Allah tidak seberat sayap nyamuk. Sehingga Allah SWT tidak berkenan untuk mengadakan penilaian bagi amalnya.
Lantas, bagaimanakah gemuk yang tidak tercela ?
Jika sebelumnya telah disebutkan bahwa Allah SWT membenci orang-orang yang gemuk yaitu yang banyak makannya. Maka ternyata tidak semua orang gemuk dibenci oleh Allah SWT.
Sehingga mereka yang gemuk bukan karena malas-malasan dan juga bukan karena terlalu banyak makan. Dimana ia tetap menjadi pahlawan bagi manusia dan berusaha melakukan aktivitas yang bermanfaat. Seperti yang dialami oleh Rasulullah SAW dipenghujung usianya dan beberapa sahabat lainnya.
Dari Aisyah ra disebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan witir 9 rakaat, setelah beliau mulai gemuk dan berdaging, beliau shalat 7 rakaat dan kemudian shalat 2 rakaat sambil duduk. (HR. Ahmad dan Bukhari)
Kemudian dari Hasan bin Ali ra, disebutkan bahwa "Saya bertanya pada pamannya Ibnu Abi Halah tentang ciri fisik Nabi SAW, dan Beliau mengatakan bahwa, "Rasulullah SAW orang yang badannya besar" (as-Syamail al-Muhammadiyah Turmudzi, 1/34)
Demikianlah ulasan mengenai orang gemuk yang dibenci oleh Allah SWT. Dimana gemuk yang dimaksud adalah gemuk dikarenakan kelalaiannya, terlalu banyak menikmati kenikmatan lahir, terlalu banyak makan. Sementara mereka yang gemuk namun selalu bekerja keras dan berusaha serta tidak malas-malasan bukanlah golongan orang gemuk yang dibenci oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar