(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Setiap harta yang kita dapatkan
tidak serta merta hanya milik kita karena disitu ada hak dari orang-orang yang tidak mampu sehingga kita harus menyedekahkan sebagian harta kita untuk mereka. Jaminan surga bagi orang yang bersedekah dapat dijadikan semangat bagi kita untuk terus beramal saleh, yakni dengan bersedekah.
Cerita Islami ini berasal dari Habib Abi Muhammad yang merupakan orang saleh dan selalu melakukan kewajibannya sesuai perintah Allah dan hadits Rasulullah. Suatu saat, ketika mengikuti sebuah kajian di masjid, ia sangat terharu dengan ketulusan hati Abu Bakar dalam amalan sedekah. Tanpa ragu, Habib Abi pun mengikuti jejak khalifah pertama itu dan mengatakan bahwa Demi Allah bahwa ia akan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar dengan harta yang dimilikinya.
Habib Abi kemudian menggunakan uangnya sebesar 40.000 dinar untuk bersedekah ke dalam empat bagian. Demi Allah, ia membeli dirinya karena Allah sebesar 10.000 dinar dan setelah itu demi Allah ia bersyukur karena ia sudah mendapatkan hidayah untuk sedekah, maka ia pun mengeluarkan sedekah lagi sejumlah 10.000 dinar.
Setelah dua kali bersedekah, ia pun ingin menambah keyakinannya dengan mengulang sedekah dan mengatakan bahwa sebagai rasa syukurnya, maka ia akan bersedekah sebanyak 10.000 dinar sebagai sedekah yang ketiga.
Setelah itu, Habib Abi pun sudah merasa tenang dan ia mengulang kembali bersedekah. Ia mengatakan bahwa demi Allah, ia akan menyedekahkan ke empat kalinya sejumlah 10.000 dinar untuk menyempurnakan sedekah sebelumnya. Semua itu dilakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin mendapatkan pujian dari sesama manusia.
Berdasarkan kisah ini maka kita tahu bahwa Abu Bakar memiliki kebiasaan yang baik dalam mengamalkan hartanya untuk bersedekah sehingga patutlah dijadikan contoh. Sebagai umat manusia, sudah sepatutnya kita meneladani umat muslim terdahulu yang melakukan perintah Allah dengan ketulusan. Bahkan, mereka tidak pernah tanggung-tanggung dalam beramal, begitu juga saat bersedekah. Sebenarnya, pengertian bersedekah tidak hanya terpaku pada uang saja, tapi bisa jasa, perbuatan baik atau senyum sekalipun.
Harta adalah titipan Allah yang bisa diambil kapan saja sehingga kita harus siap dalam segala kondisi. Kita juga harus sadar bahwa apa yang kita miliki saat ini, tidaklah mutlak milik kita sehingga kita harus mengamalkannya sebaik mungkin. Seperti yang kita tahu bahwa di dalam harta kita terdapat hak orang lain, seperti anak yatim sehingga kita harus senantiasa membayarkan sedekah pada yang berhak. Tidak perlu takut miskin jika Anda ingin bersedekah banyak karena dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa semakin banyak dan ikhlas kita bersedekah maka Allah akan menggantinya dengan lebih banyak. Apabila Anda sedang dalam masa yang sulit maka ingatlah janji Allah pada orang yang sabar dengan bersedekah.
Selama kita masih memiliki kemampuan untuk membantu atau bersedekah pada orang yang lebih membutuhkan maka tidak ada salahnya jika menjadikan sedekah sebagai kebiasaan sehari-hari. Allah tidak pernah mempermasalahkan jumlah uang atau harta yang kita berikan, melainkan bagaimana keikhlasan kita dalam melakukan hal tersebut. Jadi, bagi Anda yang tidak memiliki banyak harta masih bisa melakukan amalan ini. Bahkan, bersedekah tidak harus dilakukan dengan uang. Sedekah juga bisa dilakukan dengan jasa yang bisa kita berikan, seperti membantu teman memecahkan masalah, membantu tetangga saat merayakan hajatan dan lain sebagainya untuk mendapatkan jaminan surga bagi orang yang bersedekah.
tidak serta merta hanya milik kita karena disitu ada hak dari orang-orang yang tidak mampu sehingga kita harus menyedekahkan sebagian harta kita untuk mereka. Jaminan surga bagi orang yang bersedekah dapat dijadikan semangat bagi kita untuk terus beramal saleh, yakni dengan bersedekah.
Cerita Islami ini berasal dari Habib Abi Muhammad yang merupakan orang saleh dan selalu melakukan kewajibannya sesuai perintah Allah dan hadits Rasulullah. Suatu saat, ketika mengikuti sebuah kajian di masjid, ia sangat terharu dengan ketulusan hati Abu Bakar dalam amalan sedekah. Tanpa ragu, Habib Abi pun mengikuti jejak khalifah pertama itu dan mengatakan bahwa Demi Allah bahwa ia akan memperhatikan apa yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar dengan harta yang dimilikinya.
Habib Abi kemudian menggunakan uangnya sebesar 40.000 dinar untuk bersedekah ke dalam empat bagian. Demi Allah, ia membeli dirinya karena Allah sebesar 10.000 dinar dan setelah itu demi Allah ia bersyukur karena ia sudah mendapatkan hidayah untuk sedekah, maka ia pun mengeluarkan sedekah lagi sejumlah 10.000 dinar.
Setelah dua kali bersedekah, ia pun ingin menambah keyakinannya dengan mengulang sedekah dan mengatakan bahwa sebagai rasa syukurnya, maka ia akan bersedekah sebanyak 10.000 dinar sebagai sedekah yang ketiga.
Setelah itu, Habib Abi pun sudah merasa tenang dan ia mengulang kembali bersedekah. Ia mengatakan bahwa demi Allah, ia akan menyedekahkan ke empat kalinya sejumlah 10.000 dinar untuk menyempurnakan sedekah sebelumnya. Semua itu dilakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin mendapatkan pujian dari sesama manusia.
Berdasarkan kisah ini maka kita tahu bahwa Abu Bakar memiliki kebiasaan yang baik dalam mengamalkan hartanya untuk bersedekah sehingga patutlah dijadikan contoh. Sebagai umat manusia, sudah sepatutnya kita meneladani umat muslim terdahulu yang melakukan perintah Allah dengan ketulusan. Bahkan, mereka tidak pernah tanggung-tanggung dalam beramal, begitu juga saat bersedekah. Sebenarnya, pengertian bersedekah tidak hanya terpaku pada uang saja, tapi bisa jasa, perbuatan baik atau senyum sekalipun.
Harta adalah titipan Allah yang bisa diambil kapan saja sehingga kita harus siap dalam segala kondisi. Kita juga harus sadar bahwa apa yang kita miliki saat ini, tidaklah mutlak milik kita sehingga kita harus mengamalkannya sebaik mungkin. Seperti yang kita tahu bahwa di dalam harta kita terdapat hak orang lain, seperti anak yatim sehingga kita harus senantiasa membayarkan sedekah pada yang berhak. Tidak perlu takut miskin jika Anda ingin bersedekah banyak karena dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa semakin banyak dan ikhlas kita bersedekah maka Allah akan menggantinya dengan lebih banyak. Apabila Anda sedang dalam masa yang sulit maka ingatlah janji Allah pada orang yang sabar dengan bersedekah.
Selama kita masih memiliki kemampuan untuk membantu atau bersedekah pada orang yang lebih membutuhkan maka tidak ada salahnya jika menjadikan sedekah sebagai kebiasaan sehari-hari. Allah tidak pernah mempermasalahkan jumlah uang atau harta yang kita berikan, melainkan bagaimana keikhlasan kita dalam melakukan hal tersebut. Jadi, bagi Anda yang tidak memiliki banyak harta masih bisa melakukan amalan ini. Bahkan, bersedekah tidak harus dilakukan dengan uang. Sedekah juga bisa dilakukan dengan jasa yang bisa kita berikan, seperti membantu teman memecahkan masalah, membantu tetangga saat merayakan hajatan dan lain sebagainya untuk mendapatkan jaminan surga bagi orang yang bersedekah.
0 komentar:
Posting Komentar