(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Konflik antara menantu perempuan dengan
mertua merupakan masalah klasik yang selalu muncul dari waktu ke waktu. Jika konflik ini tidak segera diatasi dan dicarikan jalan keluar, bukan tidak mungkin akan menyeret pihak lain dalam pusaran konflik tersebut, seperti suami, ipar, dan anggota keluarga lainnya.
Konflik ini kadang-kadang tetap muncul meskipun pasangan suami istri tersebut tidak lagi tinggal serumah dengan mertua, karena interaksi antara mertua dengan menantu perempuan tetap terjadi manakala mertua datang untuk menjenguk cucu, atau ada momen perayaan khusus di rumah mertua seperti ulang tahun perkawinan dan lain-lain.
Bila sudah begini, bukan hanya kita yang merasa tidak tenang dan nyaman, namun juga suami karena berada di antara dua orang perempuan yang sama-sama disayanginya, dan bukan tidak mungkin konflik dengan mertua akan memicu konflik baru dengan suami. Bila sudah begini impian untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan mawadah tentu semakin sulit dan tinggal angan-angan belaka.
Solusinya, sedini mungkin atasi konflik dengan mertua karena semakin cepat kita menyelesaikan konflik maka akan semakin cepat kita menemukan jalan keluar dari permasalahan ini, karena interaksi dengan mertua sifatnya jangka panjang karena saat kita menikah dengan suami maka secara otomatis mertua adalah orangtua dan bagian dari keluarga kita. Bagi Anda yang mungkin mengalami konflik dengan mertua, ada baiknya mempertimbangkan beberapa tips berikut ini.
Mulailah berdamai dengan diri sendiri dan interospeksi diri
Berdamai dengan diri sendiri artinya menciptakan suasana tenang dalam diri dan membuang berbagai pikiran negatif yang kerap muncul serta selalu berpikir positif. Jika sedang mengalami konflik dengan mertua ambil jarak atau kurangi jumlah pertemuan sementara waktu untuk memberikan kesempatan kita berpikir dengan tenang dan obyektif, serta menganalisa mengapa selalu berkonflik dengan mertua.
Pahamilah bahwa mertua akan semakin tua
Kita yang lebih muda tentu memiliki cara berpikir yang lebih luas dibandingkan mertua yang mungkin hanya berpikir secara sempit berdasarkan sudut pandangnya semata, karena itu kita harus memiliki hati yang lebih sabar untuk memahaminya. Selain itu, pemicu sikap tidak bersahabat mertua biasanya karena ada perasaan tidak ingin kehilangan perhatian dari anak tercinta yang kini telah menjadi suami kita, karena itu tunjukkan pada mertua bahwa perhatian suami tetap ada bahkan kini ditambah dengan perhatian dari Anda yang juga telah menjadi bagian keluarganya.
Jangan mudah terpancing dengan informasi atau gosip yang disampaikan pihak ketiga.
Kadang-kadang konflik yang terjadi kerap disebabkan oleh informasi atau gosip yang disampaikan oleh pihak ketiga yang bahkan tidak memiliki hubungan keluarga dengan kita dan mertua. Jika terjadi hal seperti ini, ada baiknya kita segera mengonfirmasi langsung kepada mertua tapi tentunya dengan sikap dan perilaku yang baik. Bicara langsung dengan mertua merupakan salah satu solusi untuk mencari jalan keluar dari konflik yang sedang dialami.
Ciptakan komunikasi yang intens dengan mertua.
Kadangkala konflik bisa terjadi akibat komunikasi yang macet antara kita dengan mertua, karena itu sering-seringlah kita mengobrol dan berkomunikasi dengan mertua. Carilah topik yang ringan namun menarik seperti cerita masa kecil suami, cerita masa muda mertua, dan lain-lain. Cara ini selain untuk menambah keakraban hubungan antara mertua dengan kita, juga bisa mempererat hubungan emosional dengan mertua.
Jika ingin curhat, pastikan orang tersebut benar-benar dapat dipercaya.
Ada kalanya kita akan lebih lega setelah menceritakan masalah yang dialami dengan orang lain, tapi berhati-hatilah karena tidak semua orang layak untuk diceritakan masalah tersebut dan berpotensi untuk menyebarkannya kepada pihak lain. Jika ingin curhat, sebaiknya pilihlah orang yang profesional seperti konselor perkawinan, psikolog, atau psikiater, karena selain bisa berkonsultasi kita bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang terjadi.
Sahabat Ummi, semoga tips ini bisa membantu meredam konflik Anda dengan mertua dan memberikan sedikit pencerahan serta solusi yang lebih baik dalam membina hubungan baru yang lebih positif dengan mertua tercinta, ingatlah bahwa mertua juga adalah orangtua kita juga.
mertua merupakan masalah klasik yang selalu muncul dari waktu ke waktu. Jika konflik ini tidak segera diatasi dan dicarikan jalan keluar, bukan tidak mungkin akan menyeret pihak lain dalam pusaran konflik tersebut, seperti suami, ipar, dan anggota keluarga lainnya.
Konflik ini kadang-kadang tetap muncul meskipun pasangan suami istri tersebut tidak lagi tinggal serumah dengan mertua, karena interaksi antara mertua dengan menantu perempuan tetap terjadi manakala mertua datang untuk menjenguk cucu, atau ada momen perayaan khusus di rumah mertua seperti ulang tahun perkawinan dan lain-lain.
Bila sudah begini, bukan hanya kita yang merasa tidak tenang dan nyaman, namun juga suami karena berada di antara dua orang perempuan yang sama-sama disayanginya, dan bukan tidak mungkin konflik dengan mertua akan memicu konflik baru dengan suami. Bila sudah begini impian untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan mawadah tentu semakin sulit dan tinggal angan-angan belaka.
Solusinya, sedini mungkin atasi konflik dengan mertua karena semakin cepat kita menyelesaikan konflik maka akan semakin cepat kita menemukan jalan keluar dari permasalahan ini, karena interaksi dengan mertua sifatnya jangka panjang karena saat kita menikah dengan suami maka secara otomatis mertua adalah orangtua dan bagian dari keluarga kita. Bagi Anda yang mungkin mengalami konflik dengan mertua, ada baiknya mempertimbangkan beberapa tips berikut ini.
Mulailah berdamai dengan diri sendiri dan interospeksi diri
Berdamai dengan diri sendiri artinya menciptakan suasana tenang dalam diri dan membuang berbagai pikiran negatif yang kerap muncul serta selalu berpikir positif. Jika sedang mengalami konflik dengan mertua ambil jarak atau kurangi jumlah pertemuan sementara waktu untuk memberikan kesempatan kita berpikir dengan tenang dan obyektif, serta menganalisa mengapa selalu berkonflik dengan mertua.
Pahamilah bahwa mertua akan semakin tua
Kita yang lebih muda tentu memiliki cara berpikir yang lebih luas dibandingkan mertua yang mungkin hanya berpikir secara sempit berdasarkan sudut pandangnya semata, karena itu kita harus memiliki hati yang lebih sabar untuk memahaminya. Selain itu, pemicu sikap tidak bersahabat mertua biasanya karena ada perasaan tidak ingin kehilangan perhatian dari anak tercinta yang kini telah menjadi suami kita, karena itu tunjukkan pada mertua bahwa perhatian suami tetap ada bahkan kini ditambah dengan perhatian dari Anda yang juga telah menjadi bagian keluarganya.
Jangan mudah terpancing dengan informasi atau gosip yang disampaikan pihak ketiga.
Kadang-kadang konflik yang terjadi kerap disebabkan oleh informasi atau gosip yang disampaikan oleh pihak ketiga yang bahkan tidak memiliki hubungan keluarga dengan kita dan mertua. Jika terjadi hal seperti ini, ada baiknya kita segera mengonfirmasi langsung kepada mertua tapi tentunya dengan sikap dan perilaku yang baik. Bicara langsung dengan mertua merupakan salah satu solusi untuk mencari jalan keluar dari konflik yang sedang dialami.
Ciptakan komunikasi yang intens dengan mertua.
Kadangkala konflik bisa terjadi akibat komunikasi yang macet antara kita dengan mertua, karena itu sering-seringlah kita mengobrol dan berkomunikasi dengan mertua. Carilah topik yang ringan namun menarik seperti cerita masa kecil suami, cerita masa muda mertua, dan lain-lain. Cara ini selain untuk menambah keakraban hubungan antara mertua dengan kita, juga bisa mempererat hubungan emosional dengan mertua.
Jika ingin curhat, pastikan orang tersebut benar-benar dapat dipercaya.
Ada kalanya kita akan lebih lega setelah menceritakan masalah yang dialami dengan orang lain, tapi berhati-hatilah karena tidak semua orang layak untuk diceritakan masalah tersebut dan berpotensi untuk menyebarkannya kepada pihak lain. Jika ingin curhat, sebaiknya pilihlah orang yang profesional seperti konselor perkawinan, psikolog, atau psikiater, karena selain bisa berkonsultasi kita bisa mendapatkan solusi dari permasalahan yang terjadi.
Sahabat Ummi, semoga tips ini bisa membantu meredam konflik Anda dengan mertua dan memberikan sedikit pencerahan serta solusi yang lebih baik dalam membina hubungan baru yang lebih positif dengan mertua tercinta, ingatlah bahwa mertua juga adalah orangtua kita juga.
0 komentar:
Posting Komentar