(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Setiap orang pasti memiliki dosa, baik kecil maupun besar.
Meskipun demikian, kita harus bisa berintrospeksi diri mengenai apa saja yang sudah kita lakukan. Segeralah minta ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang pernah dibuat karena Allah adalah Maha Pengampun bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Setiap manusia tidak luput akan dosa. Sekecil apa pun suatu dosa juga dikatakan sebagai dosa. Namun, ada beberapa dosa yang tidak bisa diketahui oleh orang lain karena hanya kita yang terlibat dalam dosa itu. Meskipun demikian, terdapat salah seorang yang sholeh yang bisa melihat bekas dosa seseorang. Inilah sosok yang mampu melihat bekas dosa.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa suatu hari telah datang seorang laki-laki pada sosok yang pernah menyumbangkan unta sejumlah tujuh ratus yang penuh dengan muatan dalam jihad. Saat itu, sosok yang didatangi sedang berkhutbah di mimbar Nabi Muhammad SAW. Laki-laki itu sudah dua kali berhijrah.
Di tengah perjalanan, laki-laki tersebut bertemu dengan wanita. Ia memperhatikan dan menatap kecantikan wanita itu. Setelah laki-laki itu sampai, ada seseorang shalih yang mengatakan bahwa telah masuk di antara orang-orang di sana, seseorang yang ada bekas zina di matanya.
Orang shalih itu kemudian melanjutkan, bukankah pandangan termasuk zina mata. Kata orang shalih yang juga pernah memberikan sumur pada kaum muslimin sebagai sedekah ini mengatakan pada laki-laki itu untuk bertaubat. Apabila ia tidak berkenan maka lelaki sholeh itu akan memberikan hukuman ta’zir untuknya.
Lelaki yang merasa sangat terkejut mendengar hal itu. Dalam pikirannya bercampur rasa bersalah, kaget, menyesal dan masih banyak lagi. Di dalam hatinya ia bertanya bagaimana orang sholeh itu bisa mengetahui dosanya.
Lelaki itu mengira jika wahyu telah diterimanya. Tapi, apa yang dirasakan orang shaleh itu merupakan firasat sebagai orang yang beriman. Firasat itu bersifat jernih karena ia adalah orang yang selalu mendekatkan diri pada Allah.
Lalu siapa orang sholeh, sosok yang dapat melihat bekas dosa? Siapakah orang yang memiliki kemampuan untuk melihat bekas zina yang telah dilakukan oleh matanya.
Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa orang itu adalah sosok yang rupawan. Wajahnya lembut dan teduh, perawakannya sedang, janggutnya halus dan banyak, bahunya bidang, tulang persendiannya besar, dan memiliki rambut yang lebat.
Selain itu, terdapat riwayat lain dari Imam Ibnu Sa’ad. Pada saat itu, Salim A Fillah mengatakan bahwa orang shaleh itu mempunyai bentuk mulut berwarna coklat dan bagus. Ada juga yang menyatakan jika ada bekas cacar pada wajahnya.
Orang itu adalah sosok pilihan yang mulia. Ia adalah pribadi yang pemalu dan lembut bahkan malaikat pun malu padanya. Orang yang bisa melihat bekas dosa ialah satu di antara empat khalifah umat muslim.
Beliau sangat dekat dengan Al-Qur’an hingga akhir hayatnya pun, beliau diwafatkan dalam keadaan bertilawah. Beliau telah dua kali menjadi menantu Rasulullah SAW dan beliau adalah Utsman bin ‘Affan, sosok yang bisa melihat bekas dosa sebab firasatnya yang jernih.
Berdasarkan kisah tersebut, seorang yang memiliki keimanan kuat pada Allah, maka Allah akan memberikan anugerah yang lebih pada dirinya, termasuk anugerah memiliki firasat yang jernih. Oleh karena itu, tingkatkan keimanan kita dengan mendekatkan diri pada Allah melalui berbagai amalam ibadah.
Meskipun demikian, kita harus bisa berintrospeksi diri mengenai apa saja yang sudah kita lakukan. Segeralah minta ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang pernah dibuat karena Allah adalah Maha Pengampun bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
Setiap manusia tidak luput akan dosa. Sekecil apa pun suatu dosa juga dikatakan sebagai dosa. Namun, ada beberapa dosa yang tidak bisa diketahui oleh orang lain karena hanya kita yang terlibat dalam dosa itu. Meskipun demikian, terdapat salah seorang yang sholeh yang bisa melihat bekas dosa seseorang. Inilah sosok yang mampu melihat bekas dosa.
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa suatu hari telah datang seorang laki-laki pada sosok yang pernah menyumbangkan unta sejumlah tujuh ratus yang penuh dengan muatan dalam jihad. Saat itu, sosok yang didatangi sedang berkhutbah di mimbar Nabi Muhammad SAW. Laki-laki itu sudah dua kali berhijrah.
Di tengah perjalanan, laki-laki tersebut bertemu dengan wanita. Ia memperhatikan dan menatap kecantikan wanita itu. Setelah laki-laki itu sampai, ada seseorang shalih yang mengatakan bahwa telah masuk di antara orang-orang di sana, seseorang yang ada bekas zina di matanya.
Orang shalih itu kemudian melanjutkan, bukankah pandangan termasuk zina mata. Kata orang shalih yang juga pernah memberikan sumur pada kaum muslimin sebagai sedekah ini mengatakan pada laki-laki itu untuk bertaubat. Apabila ia tidak berkenan maka lelaki sholeh itu akan memberikan hukuman ta’zir untuknya.
Lelaki yang merasa sangat terkejut mendengar hal itu. Dalam pikirannya bercampur rasa bersalah, kaget, menyesal dan masih banyak lagi. Di dalam hatinya ia bertanya bagaimana orang sholeh itu bisa mengetahui dosanya.
Lelaki itu mengira jika wahyu telah diterimanya. Tapi, apa yang dirasakan orang shaleh itu merupakan firasat sebagai orang yang beriman. Firasat itu bersifat jernih karena ia adalah orang yang selalu mendekatkan diri pada Allah.
Lalu siapa orang sholeh, sosok yang dapat melihat bekas dosa? Siapakah orang yang memiliki kemampuan untuk melihat bekas zina yang telah dilakukan oleh matanya.
Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa orang itu adalah sosok yang rupawan. Wajahnya lembut dan teduh, perawakannya sedang, janggutnya halus dan banyak, bahunya bidang, tulang persendiannya besar, dan memiliki rambut yang lebat.
Selain itu, terdapat riwayat lain dari Imam Ibnu Sa’ad. Pada saat itu, Salim A Fillah mengatakan bahwa orang shaleh itu mempunyai bentuk mulut berwarna coklat dan bagus. Ada juga yang menyatakan jika ada bekas cacar pada wajahnya.
Orang itu adalah sosok pilihan yang mulia. Ia adalah pribadi yang pemalu dan lembut bahkan malaikat pun malu padanya. Orang yang bisa melihat bekas dosa ialah satu di antara empat khalifah umat muslim.
Beliau sangat dekat dengan Al-Qur’an hingga akhir hayatnya pun, beliau diwafatkan dalam keadaan bertilawah. Beliau telah dua kali menjadi menantu Rasulullah SAW dan beliau adalah Utsman bin ‘Affan, sosok yang bisa melihat bekas dosa sebab firasatnya yang jernih.
Berdasarkan kisah tersebut, seorang yang memiliki keimanan kuat pada Allah, maka Allah akan memberikan anugerah yang lebih pada dirinya, termasuk anugerah memiliki firasat yang jernih. Oleh karena itu, tingkatkan keimanan kita dengan mendekatkan diri pada Allah melalui berbagai amalam ibadah.
0 komentar:
Posting Komentar