Selasa, 31 Januari 2017

Inilah bahasa-bahasa anak gaul yang pernah berjaya di Indonesia

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dalam bidang komunikasi Bahasa alay ini
bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun juga alat identifikasi. Para remaja menggunakan bahasa alay ini bisa jadi untuk mengidentifikasikan diri mereka.




Pengunaan bahasa alay juga dapat berguna untuk menumbuhkan eksistensi diri. Bahasa ini digunakan oleh kalangan remaja sebagai bahasa kode atau singkatan agar kata-kata menjadi unik, lucu dan menarik.Bahasa gaul tercipta karena digunakan oleh anak-anak muda untuk bertinteraksi dengan sesamanya. Bahasa gaul dapat mempererat pertemanan satu sama lain dan mencirikan identitas kelompok mereka.

Cara Irit Pererat Pertemanan dengan Jalan-JalanSetiap era, bahasa gaul semakin berkembang, bahasa tersebut silih berganti berubah seiring perjalannan waktu. Hal ini dimungkinkan karena remaja akan beranjak dewasa dan fokus mereka akan berubah sesuai kebutuhan.

Kata lama seperti "brur" yang dulu terkenal sekarang tidak terpakai. Anak muda jaman sekarang lebih sering menggunakan kata "bro" dengan arti sama yaitu panggilan akrab kepada teman.

Tak dapat ditampik bahwa bahasa gaul akan memperkaya khasanah Bahasa Indonesia. Bisa jadi beberapa kosakata dalam bahasa gaul dapat diadopsi menjadi Bahasa Indonesia jika belum ada padanannya dalam Bahasa Indonesia.

Hingga kini bahasa gaul silih berganti berubah dan ada beberapa bahasa gaul yang tetap eksis dalam belantika kehidupan anak muda Indonesia. Contohnya seperti cius, miapah, woles, kesindang, dan apose.

Berikut beberapa bahasa-bahasa gaul yang sering digunakan anak muda di masing-masing era:

1. Ciyus

Bahasa ini populer di tahun 2013, ciyus berarti serius. Bahasa ini bermula dari pelesetan kata serius, dan orang yang mengatakan dengan kata cius menganggap bahwa dirinya imut.

Kata ini sering diucapkan ketika bertanya atau menyatakan tentang keseriusan. "ciyusan deh" "ciyuus?" .

2. Miapah

Sama seperti kata cius, miapah juga populer tahun 2013. Bahasa tersebut pelesetan dari kata demi apa. Orang-orang juga merasa imut jika menggunakan kata tersebut.

Kata miapah sendiri sering diucapkan berbarengan dengan kata cius "Cius miapah?"

3. Woles

Bahasa tersebut bermula dari Bahasa Inggris slow yang diterjemahkan secara bebas menjadi santai. Tetapi untuk mengikuti tren zaman sekarang, banyak kata-kata yang dibaca terbalik. Sehingga kata ini juga dibaca terbalik menjadi wols, tetapi untuk memudahkan pengucapan kata wols, kata itu di sesuaikan menjadi woles. Kata woles sendiri berarti "santai saja".

4. Kesindang

Bahasa ini juga pelesetan dari kata 'ke sini'. Biasanya bahasa ini digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu dan berkembang di kalangan waria. Biasanya anak muda mengatakannya jika ingin memberikan arahan kepada temannya untuk menuju lokasi tempat dia berada "kesindang dong" berarti ke sini dong.


5. Bete

Bete sering diungkapkan ketika seseorang sedang bosan. Asal katanya dari bahasa Inggris 'boring total' yang disingkat BT dan kemudian dibaca 'bete'. Istilah ini populer di kalangan anak gaul 90-an hingga 2000-an dan masih eksis hingga kini.

6. Yongkru

Entah dari mana asal kata yongkru. Namun di kalangan anak muda 90-an hingga 2000-an, kata ini diucapkan ketika seseorang mengatakan setuju atas pernyataan rekannya. Kata ini belakangan sudah jarang dipergunakan apalagi di kalangan anak gaul masa kini.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Inilah bahasa-bahasa anak gaul yang pernah berjaya di Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar