Jumat, 21 April 2017

JANGAN SAMPAI TIDAK DIBACA BERHATI- HATILAH !!! Allah Teramat Sangat Membenci Posisi Duduk Seperti Ini, Mengapa? Ini Alasannya...

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Tahukah Kamu - Duduk yg dimurkai seperti yg disifati Nabi
dgn menjadikan tangan kiri juga sebagai penumpu badan.








sekarang, beberapa orang rata-rata tidak jarang mengartikan bahwa Islam itu cuma mengurus masalah ibadah terhadap Allah saja. Faktanya, tak cuma berkaitan masalah pertalian kita bersama Allah (habluminallah), namun Islam serta mengurus masalah tentang pertalian kita bersama sesama manusia (habluminannas) & lingkungan.
Bahkan Islam itu mengatur seluruhnya faktor kehidupan manusia dari yg paling mungil sampai terbesar, dari paling sederhana hingga paling rumit bahkan dari manusia bangun tidur hingga tidur lagi.

Duduk bersandar

Islam jadi satu-satunya agama sekaligus system yg pantas dijadikan anjuran hidup. Kelengkapan cakupan factor kehidupan Islam desebutkan dengan cara detail dalam Al Qur’an. Termasuk Juga mengatur perkara duduk.
Di antara wujud duduk yg terlarang merupakan seperti nampak kepada gambar diatas, merupakan duduk dgn meletakkan tangan kiri di belakang & dijadikan sandaran atau tumpuan.
Lewat Rasulullah SAW, Allah mengabarkan Ia demikian murka bersama Hamba-hamba-Nya yg duduk seperti ini. Sbg muslim, telah harusnya kita menjauhi apa yg diperintahkan Rasul, termasuk juga menghindari duduk seperti ini.

Duduk yg di murkai Bukankah ini tidak jarang kita melaksanakan? Terutama kala duduk di lantai waktu menghadiri jamuan, ketika bersantai dgn keluarga atau disaat ada di dalam tempat ibadah.

Hadist Riwayat Abu Daud dari Syirrid Badan Intelijen Negara Suwaid radhiyallahu ‘anhu berbicara jikalau Rasulullah SAW bersabda yg artinya : “Rasulullah sempat melintas di hadapanku sedang saya duduk seperti ini, adalah bersandar terhadap tangan kiriku yg aku letakkan di belakang. Dulu baginda Nabi bersabda, “Adakah engkau duduk sama seperti duduknya beberapa orang yg dimurkai? ” (HR. Abu Daud).

Syaikh ‘Abdul Al ‘Abbad mengatakan bahwa duduk seperti ini hukumnya haram, meski sekian banyak ulama lain menyampaikan makruh. “Makruh dapat dimaknakan serta haram. & kadang makruh pula berarti makruh tanzih (tak hingga haram).

Bakal tapi dalam hadits disifati duduk sejenis ini merupakan duduk orang yg dimurkai, sehingga ini telah terang menunjukkan haramnya. ” (Syarh Sunan Abi Daud, 28 : 49)

Sementara itu Syaikh Muhammad Badan Intelijen Negara Sholih Al ‘Utsaimin mengatakan, duduk yg dimurkai layaknya yg disifati Nabi dgn menjadikan tangan kiri yang merupakan penumpu badan. Namun kalau meletakkan kedua tangan juga sebagai tumpuan, atau tangan kanan saja jadi tumpuan, sehingga perihal itu tak mengapa.

 Dulu apabila ada yg tanya, di mana logikanya? Sekian Banyak kemungkinan mengemukakan, ini tak masuk akal & tak berdasarkan ilmu wawasan. Allah & Rasulullah SAW sudah memerintahkan, sehingga ini telah lumayan buat seseorang muslim. Adapun sekian banyak ulama mengemukakan apabila duduk seperti ini yaitu duduknya beberapa orang yg angkuh. Masihkan kita perlu kebenaran lain? Apabila ini perintah Allah & Rasulnya, sehingga kita tak butuh kenyataan lain. Ini merupakan perintah & kalau tak ditaati ialah tanda kesombongan seseorang muslim. Demikianlah falsafah Islam, tiap-tiap sendi kehidupan bernafas dgn aturan yg telah ditetapkan. Peraturan yg di utk, bukan bermaksud memberatkan, tetapi justru berdampak positif baik dari sisi sosial & kesehatan.

Silahkan bagikan info ini ke seluruhnya temanmu..


Sumber : https://redaksianasubuh.blogspot.com

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 komentar:

Posting Komentar